Program Bidan Delima merupakan salah satu program Ikatan Bidan Indonesia (IBI). IBI berdiri tanggal 24 Juni 1951 dan merupakan anggota KOWANI yang merupakan induk dari seluruh organisasi wanita di Indonesia sejak tahun 1951. IBI terdaftar sebagai anggota Ikatan Bidan Sedunia /International Confederation of Midwives (ICM) tahun 1956. Tujuan IBI : 1. Meningkatkan persatuan dan kesatuan. 2. Meningkatkan profesionalisme bidan. 3. Meningkatkan peran dalam pelayanan kesehatan. 4. Meningkatkan citra bidan. IBI selaku organisasi profesi Bidan merasa memiliki tanggung jawab moral untuk meningkatkan kualitas pelayanan BPS, oleh karena itu IBI dengan didukung USAID menginisiasi Program Bidan Delima pada tahun 2003 Program Bidan Delima Program Bidan Delima merupakan program yang dikembangkan oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI) untuk membina Bidan Praktek Swasta (BPS) dan anggota IBI agar dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi terstandar. Prinsip Program Bidan Delima adalah Standardisasi pelayanan BPS. Standardisasi yang dilakukan pada keahlian, kompetensi, peralatan, sarana, prasarana, dan manajemen klinik sesuai dengan standar yang ada di Departemen Kesehatan RI. Tujuan Bidan Delima Meningkatkan kebanggaan profesional Bidan melalui peningkatan kualitas pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana.
 

KESEHATAN IBU DAN ANAK


PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
“ANATOMI FISIOLOGI KELENJAR SKENE DAN BARTOLIN
SERTA AKDR (ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM)”




I. Anatomi dan Fisiologi kelenjar Bartolini

Anatomi

         Kelenjar bartolini merupakan salah satu organ genitalia eksterna, kelenjar bartolini atau glandula vestibularis major, berjumlah dua buah berbentuk bundar, dan berada di sebelah dorsal dari bulbus vestibulli. Saluran keluar dari kelenjar ini bermuara pada celah yang terdapat diantara labium minus pudendi dan tepi hymen. Glandula ini homolog dengan glandula bulbourethralis pada pria. Kelenjar ini tertekan pada waktu coitus dan mengeluarkan sekresinya untuk membasahi atau melicinkan permukaan vagina di bagian caudal. kelenjar bartolini diperdarahi oleh arteri bulbi vestibuli, dan dipersarafi oleh nervus pudendus dan nervushemoroidal inferior. Kelenjar bartolini sebagian tersusun dari jaringan erektil dari bulbus, jaringan erektil dari bulbus menjadi sensitif selama rangsangan seksual dan kelenjar ini akan mensekresi sekret yang mukoid yang bertindak sebagai lubrikan. Drainase pada kelenjar ini oleh saluran dengan panjang kira- kira 2 cm yangterbuka ke arah orificium vagina sebelah lateral hymen, normalnya kelenjar bartolini tidak teraba pada pemeriksaan palapasi. seperti pada gambar dibawah ini :



            Kelenjar bartolini dibentuk oleh kelenjar racemose dibatasi oleh epitel kolumnair atau kuboid. Duktus dari kelenjar bartolini merupakan epitel transsisional yang secara embriologi merupakan daerah transisi abtara traktus urinarius dengan traktus genital.

Fisiologi


      Kelenjar ini mengeluarkan lendir untuk memberikan pelumasan vagina. kelenjar Bartolini mengeluarkan jumlah lendir yang relatif sedikit sekitar satu atau dua tetes cairan tepat sebelum seorang wanita orgasme. Tetesan cairan pernah dipercaya menjadi begitu penting untuk pelumas vagina, tetapi penelitian dari Masters dan Johnson menunjukkan bahwa pelumas vagina berasal dari bagian vagina lebih dalam. Cairan mungkin sedikit membasahi permukaan labia vagina, sehingga kontak dengan daerah sensitif menjadi lebih nyaman bagi wanita.

Kelenjar Bartolini


             Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan mudah sobek. Himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi. Bila himen tertutup menimbulkan gejala klinik setelah mendapat mentruasi.



II. Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Skene

Anatomi
      Kelenjar yang penting didaerah vulva karena dapat mengeluarkan lendir. Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks.
Dalam anatomi manusia (wanita), Skene \ skēnz-\ kelenjar (juga dikenal sebagai kelenjar vestibular lebih rendah, kelenjar periuretra, kelenjar skene, kelenjar paraurethral, perempuan prostat) adalah kelenjar yang terletak di dinding anterior vagina, di sekitar ujung bawah uretra. Mereka mengalir ke uretra dan dekat pembukaan uretra dan mungkin dekat atau bagian dari G-Spot. Kelenjar ini dikelilingi dengan jaringan (yang termasuk bagian dari klitoris) yang mencapai di dalam vagina dan membengkak dengan darah selama gairah seksual.

Fisiologi
       Lokasi kelenjar Skene adalah daerah umum vulva, kelenjar yang terletak di dinding anterior vagina sekitar ujung bawah uretra. Telah mendalilkan bahwa kelenjar Skene adalah sumber ejakulasi wanita. Pada tahun 2002, Emanuele Jannini dari Universitas L'Aquila di Italia menunjukkan bahwa mungkin ada penjelasan baik untuk fenomena dan untuk penolakan sering keberadaannya. Kelenjar Skene memiliki anatomi sangat bervariasi, dan dalam beberapa kasus yang ekstrim mereka tampak tidak hadir seluruhnya. Jika kelenjar Skene adalah penyebab ejakulasi wanita dan G-Spot-orgasme, ini mungkin menjelaskan ketidakhadiran dalam banyak wanita.

      Telah menunjukkan bahwa sejumlah besar cairan pelumas (plasma darah disaring [menentukan]) dapat dikeluarkan dari kelenjar ini jika dirangsang dari dalam vagina. Beberapa laporan menunjukkan bahwa malu tentang ejakulasi wanita, dan gagasan keliru. Bahwa substansi adalah urin, dapat menyebabkan penekanan tujuan klimaks seksual, menyebabkan perempuan untuk mencari saran medis dan bahkan menjalani operasi untuk "menghentikan air seni" .
Kelenjar Skene yang homolog dengan kelenjar prostat pada pria. Cairan yang muncul saat berhubungan seks, ejakulasi wanita, memiliki komposisi agak mirip dengan cairan yang dihasilkan pada laki-laki oleh kelenjar prostat, penanda biokimia yang mengandung fungsi seksual seperti protein urin manusia 1 dan enzim PDE5 mana perempuan tanpa kelenjar memiliki konsentrasi yang lebih rendah. Ketika diperiksa dengan mikroskop elektron, kedua kelenjar sekretori menunjukkan struktur yang sama, dan keduanya bertindak sama dalam hal fosfatase asam studi antigen spesifik prostat dan prostat spesifik. Karena mereka semakin dianggap sebagai versi hanya berbeda dari kelenjar yang sama, beberapa peneliti sedang bergerak menjauh dari kelenjar Skene nama dan adalah mengacu pada itu sebagai gantinya sebagai prostat perempuan.


III. AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)

Pengertian
         IUD(Intra Uterin Device) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya adalah spiral.



a. Lippes-Loop
b. Saf-T-Coil
c. Dana-Super
d. Copper-T (Gyne-T)
e. Copper-7 (Gravigard)
f. Multiload
g. Progesterone IUD

             IUD (Intra Uterine Device) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah alat kontrasepsi yang dipasang di dalam rahim terbuat dari rangka plastik yang lentur dan benang dengan tembaga atau hormon progestin.





Jenis – jenis IUD

1. Menurut bentuknya IUD dibagi menjadi:

  •  Bentuk terbuka (open device), misalnya Lippes Loop,Cupper-T, Cupper-7,Margulies, Spring Coil, Multiload, Nova-T, dan lain-lain.
  • Bentuk tertutup (closed device), misalnya Ota Ring, Antigon, Grafenberg ring,Hall-stone ring, dan lain-lain.

2. Menurut tambahan obat atau metal IUD dibagi menjadi:

  • Medicated IUD, misalnya Cupper-T-200, Cupper-T-220, Cupper-T-300, Cupper-T-380A, Cupper-7, nova-T, ML-Cu 250, , ML-Cu 375, dan lain-lain.
  • Unmedicated IUD, misalnya Lippes Loop, Marguiles, Saf-T Coil, Antigon, dan lain-lain.


a. Copper T


Dari berbagai jenis IUD di atas, saat ini yang umum beredar dipakai di Indonesia ada 3 macam jenis yaitu :

  • IUD Copper T, terbentuk dari rangka plastik yang lentur dan tembaga yang berada pada kedua lengan IUD dan batang IUD.


          IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. IUD bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi. Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.

  • IUD Nova T, terbentuk dari rangka plastik dan tembaga. Pada ujung lengan IUD bentuknya agak melengkung tanpa ada tembaga, tembaga hanya ada pada batang IUD. 
  • IUD Mirena, terbentuk dari rangka plastik yang dikelilingi oleh silinder pelepas hormon Levonolgestrel (hormon progesteron) sehingga IUD ini dapat dipakai oleh ibu menyusui karena tidak menghambat ASI. 


b. Copper-7


               IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Copper-T.

c. Multi Load
              IUD ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.

d. Lippes Loop

              IUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik. Yang banyak dipergunakan dalam program KB masional adalah IUD jenis ini.

Cara Kerja IUD

  1. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
  2.  Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
  3. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi.


Efektifitas

        IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun. Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun. Cu T 380A dapat untuk 8 tahun . Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.

Indikasi

           Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah:
* Usia reproduktif
* Keadaan nulipara
* Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
* Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
* Setelah melahirkan dan tidak menyusui
* Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
* Risiko rendah dari IMS
* Tidak menghendaki metoda hormonal
* Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
* Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari senggama
* Perokok
* Gemuk ataupun kurus

           Pemasangan IUD dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali.

Kontra indikasi Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah
  •  Belum pernah melahirkan
  • Adanya perkiraan hamil
  • Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim
  •  Perdarahan vagina yang tidak diketahui
  • Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
  • Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septic
  • Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat mempengaruhi kavum uteri.
  •  Penyakit trofoblas yang ganas.
  •  Diketahui menderita TBC pelvic.
  • Kanker alat genital
  • Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm


Keuntungan

        Menurut Dr David Grimes dari Family Health International di Chapel Hill, Carolina Utara, seperti dikutip News yahoo, dokter sering kali melupakan manfaat IUD dalam pengobatan endometriosis. Laporan tersebut diungkapkan dalam pertemuan di The American College of Obstetricians and Gynecologist, New Orleans. David mengatakan, IUD mampu mengurangi risiko kanker endometrium hingga 40 persen.
  • Sangat efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun
  •  IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
  • Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
  • Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
  • Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
  • Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui – tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI
  • Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
  • Dapat digunakan sampai menopause
  • Tidak ada interaksi dengan obat-obat
  • Membantu mencegah kehamilan ektopik
  • Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur

Kerugian

          Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian perut dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting). Ini bisa berjalan selama 3 bulan setelah pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan benar, karena biasanya setelah itu keluhan akan hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan keluhan masih berlanjut, dianjurkan untuk memeriksanya ke dokter. Pada saat pemasangan, sebaiknya ibu tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri dibagian perut. Dan harus segera ke klinik jika:
  • Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual, pusing, muntah-muntah.
  • Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
  • Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat, mengigil, dan lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat.
  • Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi kedokter jika anda menemukan gejala-gejala diatas.


Efek Samping dan Komplikasi

  • Efek samping umum terjadi:

perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih sakit.

  • Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)

  1. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
  2. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti pasangan
  3. Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai IUD, PRP dapat memicu infertilitas
  4.  Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan IUD
  5. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan IUD. Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari
  6.  Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri. Petugas terlatih yang dapat melepas
  7.  Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD dipasang segera setelah melahirkan)
  8. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah kehamilan normal
  9. Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.

Waktu Pemasangan

Pemasangan IUD sebaiknya dilakukan pada saat:
• 2 sampai 4 hari setelah melahirkan
• 40 hari setelah melahirkan
• Setelah terjadinya keguguran
• Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid
• Menggantikan metode KB lainnya

Waktu Pemakai Memeriksakan Diri
• 1 bulan pasca pemasangan
• 3 bulan kemudian
• Setiap 6 bulan berikutnya
• Bila terlambat haid 1 minggu
• Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya

(Sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003 & Alat Bantu Pengambil Keputusan dalam Ber-KB, 2005)



DAFTAR PUSTAKA

http://obginumj.blogspot.com/2010/08/sistem-reproduksi-wanita.html
http://satria-biology.blogspot.com/2009/12/organ-reproduksi-wanita.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Skene's_gland
http://www.resep.web.id/seputar-sex/menguak-fungsi-seksual-alat-kelamin-perempuan.htm
http://www.resep.web.id/seputar-sex/seperti-apa-sih-alat-kelamin-wanita-itu.htm
http://catatanliza.blogspot.com/2010/10/mengenal-iud-akdr.html
http://elijahwoodprincess.blogspot.com/2011/03/bab-ii-pembahasan-2.html
http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/03/anatomi-dan-fisiologi-organ-reproduksi.html

0 komentar:

Posting Komentar